Nahdi artikel ini Intipanime ingin mengulas tentang YouTube, Karena YouTube lebih dari TV ~~“boom!!”~~. Well, di dalam YouTube, sekarang ini banyak beredar channel-channel virtual girls asal Negeri Jepang atau Negara lain yang sedang populer di awal tahun 2017. Ia juga sering mengupload video cover lagu-lagu terkenal, suaranya bagus
Jovial Da Lopez dengan lantang menyebut “Youtube lebih berbahaya dari TV.” Youtuber yang dikenal dengan Kak Jo ini merilis satu video diskusi dengan adiknya Dovi dalam kemasan drama di kanal Youtube SkinnyIndonesian24 pada Februari 2021 lalu. Kedua bersaudara ini sudah sejak lama dikenal sebagai influencer di platform video online, Youtube. Lalu, kenapa mereka sebut Youtube lebih berbahaya dari TV?“Youtube, Youtube lebih dari TV!” Sebelum membahas isi diskusi serius Jovi & Dovi soal kritik tentang Youtube, mari kita bernostalgia ke tahun 2016. Pada masa itu ada satu lagu hits yang trending di platform Youtube tentunya berjudul “GGS” singkatan dari “Ganteng-ganteng Swag”. Video ini dirilis oleh Young Lex di kanal Youtube jelas video musik ini satu bentuk anti mapan dari media televisi. Mereka melakukan glorifikasi hebatnya Youtube sebagai satu media baru yang lebih unggul. Dimulai dari judulnya yang memplesetkan serial TV sinetron populer pada masa itu, “Ganteng-ganteng Serigala” tayang di SCTV yang populer dengan singkatan “GGS”. Bahkan ada bagian dari lirik lagunya berbunyi, “Kita bukan Serigala, tapi boleh dicoba…” yang tentunya mengacu pada sinetron itu. Video musik ini bentuk kolaborasi dari para selebriti Youtube pada masa itu, Young Lex bersama dengan Jovi & Dovi SkinnyIndonesian24, Reza Oktovian atau lebih dikenal dengan Reza Arap, stand up comedian Kemal Palevi, dan penyanyi Dycal Siahaan. Pada video yang dirilis pada maret 2016 itu, Jovial Da Lopez dengan lantang menyanyikan, “Youtube, Youtube lebih dari TV!”Lima tahun kemudian, Jovial Da Lopez mempertanyakan kembali soal kebenaran bahwa Youtube lebih baik daripada TV. Bahkan Jovi menyebut Youtube lebih berbahaya dari TV. Untuk mengupas kenapa kritik buat Youtube ini muncul, mari kita lihat kembali bagaimana media televisi memperoleh terpaan kritik hingga media baru seperti Youtube tampak sangat Balik Kritik TV Kalau bicara tentang TV di tahun 80-an, maka bisa dibilang kesan yang muncul secara umum adalah membosankan. TVRI, satu-satunya stasiun televisi yang mengudara dan dikuasai oleh pemerintah. Memang bukan tidak ada program hiburan pada masa itu. Acara musik, film asing, komedi, program anak-anak mulai dari program belajar, kuis, film hingga acara hiburan, semua ditayangkan oleh TVRI. Namun tentunya acara-acara ini diselingi dengan siaran berita, magazine, feature, dan dokumenter yang isinya mengagungkan program-program pemerintah orde baru yang berkuasa pada masa itu. Lalu kebijakan pemerintah pun berubah. Muncul televisi swasta di era 90-an. Pilihan tontonan masyarakat Indonesia semakin beragam. Untuk menghidupi dirinya, stasiun TV swasta mengandalkan pendapatan dari iklan. Nah, di era 90-an ini lah mulai muncul kritik bahwa TV tidak mendidik. Dimulai pada era 90-an, industri televisi di Indonesia diwarnai persaingan komersial untuk merebut khalayak. Penanda keberhasilan tayangan bukan kualitas melainkan kuantitas. Seberapa banyak orang menonton menjadi kejaran bagi stasiun televisi. Indikator keberhasilan ini ditandai dengan angka “rating” berdasarkan survei yang dilakukan oleh lembaga penelitian “Nielsen”. Mengejar rating tinggi berarti berlomba meraih penonton sebanyak mungkin. Program dengan isi berkualitas seperti dokumenter mengenai penelitian ilmiah akan kalah bersaing dengan tayangan hiburan seperti sinetron dengan cerita menjual konflik keluarga dan percintaan. Sinetron pun mendominasi tayangan televisi di jam tayang utama sekitar pukul di mana semua anggota keluarga punya waktu buat nonton TV pun bermunculan di media cetak dan forum-forum diskusi ilmiah. Sinetron di televisi jadi sasaran karena dianggap tidak mendidik dan tidak berkualitas. Wacana ini mulai mengemuka pada akhir dekade 90-an. Namun persaingan industri tidak dapat dihindari. Tayangan di televisi untuk mengejar kepentingan pemirsa tidak berhenti pada sinetron. Pada awal dekade 2000-an, mulai muncul tayangan-tayangan mistis berbau terhadap industri televisi di Indonesia pada awal dekade 2000-an juga ditujukan kepada tayangan-tayangan berita kriminal. Stasiun televisi juga berlomba menayangkan program berita khusus aksi-aksi kriminalitas yang memancing banyak penonton. Sinetron, tayangan mistis, dan berita kriminal jadi topik diskusi bagaimana televisi di Indonesia mengejar “rating” untuk kepentingan industri semata sehingga mengorbankan kualitas dari masyarakat terhadap industri televisi di Indonesia berhasil melahirkan terciptanya lembaga negara baru yang mengatur penyelenggaraan siaran televisi. Komisi Penyiaran Indonesia KPI dibentuk pada tahun 2002 dan mulai bekerja pada tahun 2003. Dengan status independen sehingga tidak dipengaruhi oleh pemerintah, KPI mengeluarkan produk yang menjadi industri televisi di Indonesia yaitu Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran P3SPS mulai tahun 2004. Stasiun televisi yang enggan mematuhi produk ini dapat diberikan teguran oleh KPI hingga dikenai sanksi. Dengan adanya P3SPS dari KPI memang tidak serta-merta menyelesaikan masalah tayangan TV yang tidak mendidik serta persaingan industri yang membuat stasiun berorientasi pada kepentingan komersial hingga mengabaikan kualitas. Namun setidaknya ada satu sistem yang mengatur bagaimana seharusnya industri televisi menyajikan tayangan kepada masyarakat. Melalui sistem ini juga muncul pengawasan terhadap stasiun TV yang dilakukan oleh kembali ke pandangan Jovi tentang Youtube yang lebih bahaya daripada tayangan TV. Dalam video ini, Jovi berdiskusi dengan adiknya Dovi tentang keputusan mereka untuk berhenti menjadi kreator konten di Youtube. Dengan cara kreatif dibantu beberapa ragam video fragmen, mereka menjelaskan bagaimana Youtube menjadi platform yang berbahaya. Pada akhir diskusi, Dovi pun memberikan kesimpulan, “penonton yang termakan video, kreator yang terpengaruh algoritma, brand yang hanya mementingkan profit dan Youtube yang memfasilitasi dan membiarkan ini semua terjadi.”Menonton video berjudul “Youtube Lebih dari TV” besutan SkinnyIndonesian24, tampak kesamaan bagaimana Youtube akhirnya terjebak dengan pola industri TV. Dipicu oleh kepentingan komersial, Youtube membuat para kreatornya memilih untuk mengabaikan kualitas untuk mengejar penonton. Lebih berbahaya lagi, platform media sosial ini bisa memicu polarisasi karena membiarkan penonton untuk mengkonsumsi konten yang mereka sukai tanpa memedulikan apa yang mereka perlukan. Jovi pun menambahkan, “dan yang lebih gila lagi, kita semua adalah pelaku dan korban!”Pandangan tentang Youtube lebih berbahaya daripada TV tampak relevan. Walaupun sama-sama terjebak dalam kepentingan komersial, setidaknya industri televisi di Indonesia sudah memiliki sistem yang mengatur pedoman konten serta pengawasan dari KPI sebagai lembaga negara independen untuk melindungi masyarakat. Sementara Youtube dan platform video serta media sosial lainnya di internet masih diserahkan kepada kepentingan pasar. Lalu, apakah kita perlu memberikan tekanan kepada negara untuk membentuk komisi pembuat pedoman buat Youtube dan platform lainnya seperti yang dilakukan para pemerhati untuk industri televisi sehingga melahirkan KPI? Sebagai bagian dari masyarakat, kita perlu ikut aktif menjawabnya. Komisi Penyiaran Indonesia pada tahun 2019 sempat menyampaikan wacana terkait peninjauan undang-undang penyiaran terkait perluasan pengawasan ke media baru seperti platform video online Netflix, Youtube, dan sebagainya. Namun rencana ini memperoleh respons beragam dari masyarakat. Beberapa ahli menilai perlunya pengawasan bagi media baru baik dengan memperluas fungsi KPI dari industri penyiaran radio dan TV hingga merambah ke media baru atau membentuk komisi baru yang menangani hal ini. Sementara sebagian masyarakat ikut menandatangani petisi di pada Agustus 2019 untuk menolak perluasan fungsi KPI ke media baru. Pada bulan Januari 2022, Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Abdul Haris Almasyhari menyampaikan tentang revisi UU Penyiaran masuk ke dalam pembahasan prioritas tahun 2022. Ia menyebut bahwa media baru akan masuk ke dalam wacana yang akan dibahas dalam revisi Undang-undang Penyiaran.

LaguKPop terbaik yang rilis di bulan Mei 2022 mayoritas diisi oleh comeback para grup idol Korea.Selain itu, LE SSERAFIM, rookie asal Source Music langsung mencuri perhatian usai debut. Tidak hanya itu, ada juga comeback dari TXT, NCT Dream, iKON, hingga B.I. Yuk simak 10 lagu KPop terbaik yang rilis Mei 2022!. Baca Juga: 10 Lagu Viral TikTok April 2022, As It

Infografik Bikin Konten di Youtube, Yuk! “Youtube, Youtube, lebih dari TV. BOOM!” begitu sepotong lirik dari lagu rap yang beberapa waktu lalu sempat hangat dibicarakan banyak orang terutama anak muda. Siapa sih yang nggak tau YouTube? Situs video-sharing yang satu ini menjadi salahsatu situs yang paling banyak diakses dan digunakan oleh pengguna internet di seluruh dunia. Nggak hanya buat hiburan, Youtube kini bahkan menjadi sebuah industri yang menghasilkan jumlah menggiurkan bagi pembuat kontennya. Apakah kamu salahsatu orang yang tertarik untuk memulai karir sebagai content creator di Youtube? Kalau iya, cek dulu nih serba-serbi cara bikin konten yang kece nan menarik di media sosial satu ini. Baca juga Fakta Unik yang Harus Kamu Ketahui Tentang YouTube Infografik 10 Mitos Pengguna Youtube Hal-Hal yang Membuat Rich Chigga Rapper’ Generasi Youtube Paling Berpotensi Sekarang Ini
UnduhUE BOOM untuk Android secara gratis, salah satu aplikasi paling populer dari developer Logitech Europe S.A.. (Informasi lebih lanjut) Versi terdahulu. 7 Nov 2020. 7.5.0.261 15 Jun 2022. 7.5.0 Mirip dengan UE BOOM. SoundAbout. Mengatur pengaturan keluaran audio peranti. Resso. Aplikasi streaming lagu dari TikTok. Sing
Latar Belakang Apa yang biasa kamu lakukan ketika gadget ada di tanganmu ? Kebanyakan orang akan memilih untuk membuka sosial media seperti Instagram, Facebook, hingga YouTube. Tentunya sederetan sosial media yang baru saja disebutkan tak asing bagi kita, terutama YouTube. Seperti yang kita tahu, YouTube adalah situs video sharing yang banyak digunakan untuk berbagi video. Sejarah Youtube Situs YouTube pertama kali berdiri pada 14 Februari 2005. YouTube berawal sebagai sebuah perusahaan teknologi rintisan yang didanai oleh investasi senilai 11,5 juta dollar dari Sequoia Capital antara November 2005 dan April 2006. YouTube didirikan oleh Chad Hurley, Steve Chen, dan Jawed Karim, yang sebelumnya merupakan karyawan pertama PayPal. Steve Chen merupakan salah satu karyawan Facebook yang keluar untuk merintis YouTube. Apakah kalian tahu video yang pertama kali diunggah di YouTube? Ya, video dengan judul “Me at the zoo” adalah video pertama YouTube yang diunggah oleh Jawed Karim pada 23 April 2005 yang juga merupakan seorang pendiri YouTube. Pada Oktober 2010, Chad Hurley yang pernah belajar desain di Indiana University of Pennsylvania, mengundurkan diri dari jabatannya sebagai CEO YouTube. Meskipun begitu, ia menyatakan bahwa ia akan terus menjadi penasihat YouTube. Pada tahun 2006, tercatat lebih dari 65 ribu video diunggah setiap harinya dan situs ini menerima 100 juta kunjungan video per hari pada Juli 2006. Lalu. pada Oktober 2006, Google Inc. membeli Youtube senilai 1,65 miliar US dollar. Hingga saat ini, YouTube menjadi situs online Video provider paling dominan di Amerika Serikat atau bahkan dunia, dengan menguasai 43 persen pasar. Diperkirakan 20 jam durasi video di upload ke Youtube setiap menitnya dengan 6 miliar views setiap harinya. Keunggulan YouTube Salah satu keunggulan YouTube adalah komunitasnya yang sangat bersahabat. Kedekatan antara content creator dengan viewers membuat YouTube semakin berkembang. Dengan semakin berkembangnya YouTube, menimbulkan banyak permasalahan yang terjadi pada komunitas YouTube sendiri. Mulai dari muncul banyaknya perusahaan-perusahaan entertainment yang masuk YouTube sampai pada puncaknya drama pewdiepie versus T-Series tahun lalu. Masuknya T-Series sebagai perusahaan korporatif India mengindikasi bahwa orang tidak lagi nonton TV di TV, melainkan nonton TV di YouTube. Namun, dengan pindahnya orang yang nonton TV ke YouTube, apakah menandakan bahwa YouTube lebih dari TV ? Materi Lengkap Silakan baca juga beberapa artikel menarik kami tentang Data Menjawab, daftar lengkapnya adalah sebagai berikut. Tonton juga video pilihan dari kami berikut ini
Youtubeyoutube youtube lebih dari TV (boom) Youtube youtube youtube lebih dari TV (boom) Hati hati gua ga pernah basa basi Sebentar lagi posisi kita berganti Tapi jangan kebawa hati lirikk lagu, pendidikan, biografi, artis, food, dan lain-lain. Jjj View my complete profile. Total Pageviews. Total Pageviews. Youtube youtube lebih dari TV BOOM! Begitu kata Jovial Da Lopez seorang Youtuber terkenal. Memang Youtube lebih dari TV tapi lebih apanya dulu, yang kita lihat ini dari sisi lebih dari hal negatifnya. Oke mungkin banyak dari kalian penikmat youtube agak kaget melihat judul thread gue ini. Jangan berpikiran jelek dulu sebelum beres baca thread ini sampai akhir. Mungkin banyak yang menganggap Youtube lebih positif daripada TV yang dijejali sinetron walau tanpa adegan seksi atau cium-ciuman penuh nafsu. Sebenarnya Youtube bagai pisau bermata dua, yang positif jelas banyak tapi yang negatif juga sama banyaknya bahkan lebih sulit disaring karena Youtube itu tidak ada sensor. Kita sangat kesal melihat TV yang terlalu banyak sensor tapi di sisi lain kita merasa aman karena adik kecil kita tidak akan melihat adegan yang kurang pantas. Di Youtube? Tidak ada sensor, semua adegan yang tidak pantas bisa dilihat mereka. Adegan yang tidak pantas seperti apa? Oke ini gue kasih salah satu contoh video ya, VLOG dari seorang selebgram dan youtuber cantik dan sexy. Mohon ditonton sampai habis supaya diskusi kita bisa nyambung. Sudah lihat? Ya kita bisa lihat isi content-nya jelas jauh lebih parah daripada sinetron di TV, apalagi mereka melakukan secara asli alias real bukan akting. Dan view-nya luar biasa hampir 1 juta view setiap video, padahal belum lama jadi Youtuber baru 7 video saja kita tahu apanya sih yang dijual dari Yotuber itu, apanya yang bikin laku. Ini baru satu Youtuber loh, dan yang lainnya masih jauh lebih banyak. Mereka tidak memberi label 18 tahun ke atas atau setting video untuk dewasa age restriction karena mereka tahu kebanyakan yang nonton adalah di bawah umur itu, jika menggunakan maka mereka bisa kehilangan viewer lagipula toh anak-anak juga bisa menipu umur di Youtube kalau mau nonton content dewasa. Buat kita yang dewasa mungkin tidak jadi masalah karena sudah bisa berpikir mana yang baik dan mana yang jelek, sayangnya penonton Youtube menurut survey kebanyakan adalah anak kecil dan remaja SD SMP SMA alias dedek dedek gemes yang masih polos. Contoh mudahnya adalah waktu gue ngeliat video Laurentius Rando meet and greet yang datang kebanyakan adalah ABG labil yang masih berusia belasan bahkan di bawah itu, begitu juga sewaktu nonton bareng Modus ketemu Reza Oktovian dan Andovi Da Lopez yang juga kebanyakan dedek dedek gemes yang jerit-jerit waktu ngeliat mereka. Ini videonya kalau ga percaya. Waktu zaman kita kecil dulu atau remaja kita masih nonton film kartun Doraemon atau Pokemon tapi zaman sekarang anak-anak kecil dan remaja sudah disuguhi adegan pacaran menggunakan baju sexy, cium-ciuman penuh nafsu, kata-kata kasar dan jorok tanpa sensor yang tentunya dengan mudah ditiru oleh dedek-dedek gemes itu. Meniru hal yang negatif memang paling mudah. Jadi bagi kalian yang punya adik atau anak, gue cuma ngasi tau aja sih hati-hati Youtube bisa memberikan pengaruh buruk kalau content-nya seperti ini. Gue ga nyalahin Youtube karena toh Youtube memberi kebebasan ke creator untuk membuat content. Creator juga ga mungkin disuruh membuat content lain karena mereka tidak melanggar peraturan Youtube. Jadi intinya semua kembali ke kalian yang lebih dewasa untuk memberikan pengawasan ke anak-anak. Dampingi anak-anak setiap membuka Youtube. Oke ini pendapat gue, bagaimana pendapat kalian? Ini pendapat dari Alitt SusantoQuote Pendapat kaskuserQuoteOriginal Posted By homeworxout► halo gan, ane sempet nulis topik ini di blog ane. jadi numpang panjang lebar dikit. overall, ane setuju dengan pendapat agan. youtuber yang subscribernya banyak,ga niat untuk ngefilter konten mereka. Tujuannya cuma view/fame. Lucunya, youtuber2 ini klaim kalo lebih hebat dari tv, padahal ga jauh beda sama artis2 pesbuker. Kalo yang dicari solusi, ya bisa nonton aja pake fitur save offline. Download video yang berguna dan adek/anak nonton dari situ. Ya intinya sih didampingi aja gan, download youtube for kids atau password tabletnya, password wifi jgn dikasi tau juga jadi mereka ga bisa buka2 setiap saat mereka mau. Ane agak ngeri di channel-nya awkarin atau di instagram-nya ada yang nulis begini, "kak, nanti lebih mesra lagi donk sama pacarnya" eh buset itu udah mesra banget kali malah lebih ke mesum kalau agan juga nonton video di page 1 sampai habis pasti ngerti, dan pas ane chek fotonya ternyata anak kecil cewek paling umurnya 9 tahun, buset dah sampai segitunya ya. Nanti beberapa tahun lagi tuh anak kecil cewek pasti udah ngikutin gayanya si awkarin mulai dari baju sampai ke gaya pacaran. Gimana kalau misalnya anak kecil ini adalah adik atau anak sendiri? Ngeri....QuoteOriginal Posted By arraufar►Aneh dah, beda ama channel2 yutup dulu. Konten nya mendidik. Dulu skinny24 pernah share tips masuk UI. Tapi skrg kualitas konten nya turun. Reja arap, nge gaming, ngomongnya anjing gobl*g tapi gada tulisan konten untuk dewasa. Ada tuh tanpa busanasundaesxxgaming, bikin vlog gaming, isinya banyak kata2 kasar gitu. Tapi ada peringatan buat 18+. Terus si karin. Aneh emang remaja jaman sekarang banyak yg mengidolakan cewe kek gitu. Awkarin baik, dibilang relationship goals. Yg komen nya "aaaaakkkk... romantis banget kaa.. Pengen deh kaya kaka..". Lah coba kalo gue, baik terus di share? "Alaah, makin bobrok aja ni moral anak bangsa!" udah di anjing2in kali. Parahnya lagi yg mengidolakan awkarin anak sd smp sma masih kecil-kecil Bajunya ngasi liat belahan, baik, pelukan mesum, pake kata2 yg menjurus macam nga*eng, t*t*t, tpi anak2 pada suka, heran. Paling parah si karin sih menurut gw. Tpi dgn begitu view dia gede bgt bisa jutaan pdhl videonya baru tujuh. Cuma gw miris ada yang komen muji2 dia pas gw liat fotonya tyt baru usia 8-11 tahun. Umur segitu udah mengidolakan yg salah dan negatif. Kalau org dewasa banyakan mencerca sih atau nyindir halus bahkan ada yg jg yg nyindir kasar, katanya "bagus, lanjutkan ditunggu 3gp-nya." 06-07-2016 1821 Kaskus Addict Posts 1,652 Google / yusup = internet = pisau bermata 2 06-07-2016 1825 Diubah oleh fath77 06-07-2016 1827 Sapa aja bisa masukin video disono tanpa filter, banyak bocah2 alay ingusan yg nonton pula, ortunya jg kagak ngurusin asal beliin android aja Sikopat kek tusuk cangkul jg bisa aplod disono 06-07-2016 1825 KASKUS Addict Posts 2,501 QuoteOriginal Posted By yg semi disana bray Salman al-Farisi Semi pinal apa musim semi bray 06-07-2016 1830 Retired Vaporizer Enthusiast Posts 17,499 Mobile Broadband Enthusiast Posts 14,752 QuoteOriginal Posted By mbewehkill666►Sapa aja bisa masukin video disono tanpa filter, banyak bocah2 alay ingusan yg nonton pula, ortunya jg kagak ngurusin asal beliin android aja Sikopat kek tusuk cangkul jg bisa aplod disono emang makin kesini makin gila aja nih yang masukin video2 di yutup kadang skalipun ane cuma cari2 channel yg berkualitas,tapi ada aja tuh video2 aneh pada nongol,apa daya ane tergoda juga ngkliknya gara2 tampilannya yg bikin otong cenat cenut fix buat ane yutup ga cocok buat 18th kebawah 06-07-2016 1832 Kaskus Addict Posts 2,261 hmm bener gan bagai pisau bermata dua itu semua sih tergantung kita menyikapinya 06-07-2016 1832 Mobile Broadband Enthusiast Posts 14,752 Quote kenny G niup flute kaya niup apaan yaakkk....jadi ngilu gitu 06-07-2016 1833 KASKUS Addict Posts 1,717 Iya gan bener juga tu. 06-07-2016 1837 QuoteOriginal Posted By berita...kaskus► emang makin kesini makin gila aja nih yang masukin video2 di yutup kadang skalipun ane cuma cari2 channel yg berkualitas,tapi ada aja tuh video2 aneh pada nongol,apa daya ane tergoda juga ngkliknya gara2 tampilannya yg bikin otong cenat cenut fix buat ane yutup ga cocok buat 18th kebawahLu sih nyarinya tutorial japan massage Te te tega lu kagak bagi2 06-07-2016 1838 Kaskus Maniac Posts 5,070 Kaskus Maniac Posts 6,661 Tergantung bagaimana menggunakan nya gan. Kalau ane pribadi sering lihat tutorial edukasi. Jadi lebih ke positif nya dibanding negatif.. Tergantung content yg di search 06-07-2016 1842 Retired Vaporizer Enthusiast Posts 17,499 QuoteOriginal Posted By berita...kaskus► kenny G niup flute kaya niup apaan yaakkk....jadi ngilu gitu niup anu saxophone gan bukan flute KGSSL-III E-Series Lacquered Soprano Saxophones $1, 06-07-2016 1842 Retired Vaporizer Enthusiast Posts 17,499 closed pejwan 06-07-2016 1842 Mobile Broadband Enthusiast Posts 14,752 QuoteOriginal Posted By mbewehkill666► Lu sih nyarinya tutorial japan massage Te te tega lu kagak bagi2 bukan massage gan,ane sih cari tutorial olahraga,kebetulan ane kan suka olah raga biar sehat ini contohnya tutorial olah raga yg bagus dan berkualitas 06-07-2016 1844 Boy group asuhan YG Entertainment, WINNER telah resmi comeback mereka dengan lagu utama “AH YEAH” dan merilis mini album baru bertajuk WE. Music video (MV) “AH YEAH” telah dirilis pada hari ini, Rabu (15/5/2019) pukul 18.00 waktu Korea, atau pukul 16.00 WIB di akun YouTube resmi milik WINNER. Comeback ini merupakan yang pertama di tahun 2019 dan Jakarta - 6 tahun lalu, sekelompok YouTuber melantunkan pride terhadap platform mereka berkarya melalui sebuah lagu. Salah satu liriknya berbunyi, "YouTube, YouTube, YouTube lebih dari TV boom!". Hari ini, secara resmi, siaran pada platform-platform digital benar-benar melebihi kesaktian televisi konvensional berbasis analog, yang siarannya dialihkan menjadi siaran televisi ini sendiri, diatur oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Kominfo melalui Peraturan Menteri Kominfo Nomor 6 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Penyiaran, termasuk soal wilayah dan jadwal penghentian. Penghentian siaran TV analog, bukanlah berarti pemberhentian siaran tv konvensional sepenuhnya sebagaimana yang sempat beredar abu-abu di masyarakat. Namun hal ini lebih diartikan sebagai suatu migrasi siaran, dari yang tadinya berjenis analog, menjadi digital. Jadi, masyarakat tetaplah bisa menyaksikan televisi, tetapi perlu mengonversinya menjadi digital melalui Set Top Box STB yang disambungkan ke antena konvensional. Atau mudahnya, para pemirsa juga bisa beralih menggunakan televisi kabel berlangganan untuk mendapat akses pada siaran televisi berbasis digital. Pemberhentian ini dilakukan melalui beberapa tahapan, yang dimulai pada 30 April 2022 pada 116 kabupaten/kota di 56 wilayah itu, Menteri Kominfo, Johnny G Plate menyebut, migrasi ini dilatarbelakangi oleh keunggulan siaran TV digital yang bersih, jernih, dan canggih. Sedangkan menurut Presiden Joko Widodo, migrasi ini merupakan transformasi teknologi, guna menata ulang penggunaan frekuensi yang terbatas dan untuk memberi ruang frekuensi yang cukup untuk internet cepat dan mendukung ekonomi kita berpindah?Perpindahan ini sebenarnya tidak terlalu menghebohkan dan merepotkan masyarakat. Karena selama ini, masyarakat memang tidak lagi bergantung sepenuhnya kepada siaran-siaran televisi konvensional, dan telah beralih menjadi pemirsa di platform digital seperti YouTube dan lain begitu, ketergantungan terhadap televisi konvensional berbasis analog nyatanya masih terjadi di banyak daerah, khususnya pada kalangan masyarakat menengah bawah. Dalam merespon hal ini, Kementerian Kominfo mengadakan program bantuan STB TV digital tahapnya yang pertama, akan dibagikan sejumlah unit STB ke seluruh Indonesia oleh lembaga penyiaran swasta. Sedangkan secara menyeluruh, total STB yang akan dibagikan ke masyarakat adalah sebanyak 6,7 juta unit mendapatkan STB gratis dari pemerintah, masyarakat hanya perlu mengakses Data Terpadu Kesejahteraan Sosial DTKS Kementerian Sosial dan memilih pemberian bantuan berupa pemberian STB gratis. Nantinya, calon penerima STB gratis akan mendapat undangan dari kelurahan/desa setempat, untuk mengambil STB gratis di Kantor Pos terdekat, lalu akan dibantu oleh petugas dari pihak ke-3, untuk instalasi dan registrasi STB di rumah.[GambasAudio CXO] RIA/DIR . 416 413 46 375 451 406 436 93

lagu youtube youtube lebih dari tv boom