KisahPara Rasul 2:1-3 - PDF Free Download. KAMU AKAN MENJADI SAKSIKU (KISAH PARA RASUL 1:8) - TEOLOGIA REFORMED. Pelajaran 83: Kisah Para Rasul 2. BERTEKUN & SEHATI (Kisah Para Rasul 1:12-14) | GPT KRISTUS TUHAN. Ibadah SM HKBP Horong O, 16 Mei 2021, Kisah Para Rasul 1:12-14 - YouTube.Kita semua pasti tahu lagu Sekolah Minggu yang berjudul Dalam nama Yesus. “Dalam nama Yesus ada kemenangan, dalam nama Yesus, Iblis dikalahkan”. Tidak ada yang dapat melawan kuasa Yesus. Kuasa Yesus memberi pemulihan dan nama Yesus menjadi pengharapan dunia. Tema Khotbah kita saat ini adalah DIPULIHKAN KARENA NAMA YESUS. Saudaraku, ketika Petrus dan Yohanes berjumpa dengan si lumpuh yang duduk di pintu Gerbang Indah Bait Allah. Petrus dan Yohanes tidak membawa sesuatu yang diharapkan si lumpuh. Petrus dan Yohanes tidak memiliki kekayaan. Petrus dan Yohanes tidak membawa uang, emas atau perak. Padahal si lumpuh itu mengharapkan sedekah. Setiap hari ia duduk di pintu Gerbang Indah Bait Allah untuk meminta sedekah. Gerbang Indah adalah Gerbang pada sisi sebelah timur Bait Allah yang menghubungkan halaman untuk orang-orang bukan Yahudi dan halaman perempuan. Banyak orang lalu lalang di tempat itu. Itu tempat yang strategis untuk meminta sedekah. Petrus dan Yohanes juga tidak memiliki pengetahuan kesehatan untuk menolong si lumpuh. Petrus dan Yohanes adalah nelayan. Mereka bukan dokter. Petrus meminta si lumpuh untuk menatap mereka. Ayat 5 dari pembacaan kita katakan Lalu orang itu menatap mereka dengan harapan akan mendapat sesuatu dari mereka. Sesuatu yang diharapkan si lumpuh, mungkin uang yang lebih besar atau lebih banyak. Sebab, bisa jadi selama meminta – minta di Pintu Gerbang Bait Allah itu, si lumpuh selalu mendapat perlakukan tidak peduli dari orang lain. Ada yang lewat begitu saja dengan cuek tanpa menoleh. Ada yang sekedar merasa kasihan tapi tidak memberi apa – apa. Ada yang memberi sedekah sambil berjalan dengan cepat. Mungkin ada juga yang mengejek dan mencemohkan si lumpuh. Si lumpuh ini sudah lumpuh sejak lahirnya. Ia pasti sudah kenyang dengan berbagai perlakuan orang kepadanya. Tapi di hari itu, si lumpuh mendapatkan sebuah perlakuan yang berbeda. Ada orang yang memintanya menatap mereka. Ternyata ada orang yang menunjukan rasa peduli. Bahkan Petrus dan Yohanes memberi sesuatu yang lebih dari apa yang diharapkan si lumpuh. Petrus dengan tegas katakan pada ayat 6 “Emas dan perak tidak ada padaku, tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah!” Petrus dan Yohanes memiliki Yesus. Yesus yang berkuasa memulihkan dan menyembuhkan. Petrus dan Yohanes tahu bahwa uang bukan satu-satunya kebutuhan si lumpuh. Petrus dan Yohanes bukan sekedar melakukan mujizat. Petrus dan Yohanes memberikan apa yang benar-benar dibutuhkan si lumpuh yaitu pemulihan. Pemulihan dari kelumpuhannya. Pemulihan imannya. Pemulihan Jasmani dan Rohani. Di dalam nama Yesus, si lumpuh mengalami pembebasan secara total, fisiknya tapi juga psikisnya. Itulah sebabnya ia melonjak, berdiri, berjalan kian kemari, melompat – lompat dan memuji Allah. Ada tujuh 7 kata kerja pada ayat 8 ini sebagai respons dari si lumpuh. Pemulihan ini karena karya Roh Kudus dalam diri si lumpuh yang benar - benar mengubah kehidupannya. Sebelumnya ia hanya duduk dengan pasif, menerima nasibnya dan mengharapkan belas kasihan orang lain. Tapi kuasa Yesus mengubah hidupnya, ia menjadi aktif malahan kesembuhannya menjadi sarana pemberitaan Injil. Banyak orang menjadi takjub dan tercengang. Kisah ini pertama – tama mengajak kita untuk percaya pemulihan Allah. Tidak ada yang mustahil bagi Allah yang kuasaNya tidak terbatas. Di mana ada doa disitu ada jawaban. Di mana ada iman disitu ada mujizat. Di mana ada pengharapan, disitu ada kekuatan. Di mana ada kasih disitu ada kemenangan. Dimana ada Yesus, disitu ada pemulihan dan keselamatan. Apakah Yesus ada di dalam hidup kita? Ini pertanyaan yang mudah kita jawab. “Saya Kristen, sudah pasti saya punya Yesus”. Tapi apakah kuasa Yesus sudah memulihkan kita? Apakah nama Yesus yang menjadi pengharapan kita? Saudaraku, kadangkala tanpa kita sadari, hidup kita masih seperti si lumpuh tadi. Kita memang tidak lumpuh secara jasmani. Kita juga tidak meminta – minta sedekah. Tetapi dalam hubungan dengan Tuhan, kita selalu meminta dan mengharapkan Tuhan memberi berkat – berkat jasmani saja. Kita meminta banyak berkat lewat pekerjaan uang yang banyak, gaji yang lancar, karir yang cemerlang. Pedagang meminta jualan cepat laku. Nelayan meminta “ikan makan rame”. Dalam soal itu, kita tak ada bedanya dengan si lumpuh. Hari ini Firman Tuhan mengoreksi kehidupan kita. Yang terpenting bagi kita adalah pemulihan dalam kuasa Yesus. Setiap kita mesti dipulihkan supaya yang sebelumnya pasif menjadi aktif, yang sebelumnya malas menjadi rajin, yang sebelumnya masih menyimpan dendam segera berdamai, yang sebelumnya keras hati menjadi taat. Pribadi kita, keluarga kita, persekutuan kita, kehidupan bermasyarakat sangat membutuhkan pemulihan Tuhan. Jika ada pemulihan Tuhan maka ada kepenuhan Roh dan semangat yang menyala – nyala terutama ketika kita sedang berjuang sehati dan bekerja keras untuk Pekerjaan Pembangunan Gedung Serba Guna dan persiapan Sidang Sinode. Jika Allah memakai sentuhan Petrus mendemostrasikan kuasa Roh Kudus yang ajaib itu. Maka Nama Yesus dan Kuasa Roh Kudus juga bekerja di tengah – tengah kita. Firman Tuhan ini juga menasihatkan kita untuk memiliki hati yang peduli, hati yang peka, hati yang penuh kasih untuk menolong orang lain. Mari menjadi tangan Tuhan untuk menyalurkan berkat Tuhan bagi orang lain. Banyak orang disekitar kita sedang mengalami keadaan seperti si lumpuh baik lumpuh secara fisik tapi juga kelumpuhan sosial, kelumpuhan ekonomi dan kelumpuhan rohani. Nama Yesus adalah pengharapan dunia. Maka tetaplah giat bekerja, melayani Tuhan, menopang pekerjaan – pekerjaan Tuhan sehingga melalui Gereja kita menjadi alat pemulihan Tuhan bagi dunia. Dalam nama Yesus ada kemenangan. Dalam nama Yesus segala bentuk kelumpuhan dipulihkan. Amin. Tuhan memberkati. Selamat Hari Minggu. Khotbah dari Bacaan yang sama GEREJA YANG MELAYANI DAN MEMBEBASKAN. Kuasa Nama Yesus” Kisah Para Rasul 3:1-10 Kuasa nama Yesus adalah nama yang berkuasa untuk mengadakan atau menjadikan sesuatu. Dengan kuasa nama Yesus maka banyak mujizat yang terjadi. Pada suatu hari menjelang waktu sembahyang, yaitu pukul tiga petang, naiklah Petrus dan Yohanes ke Bait Allah. Di situ ada seorang laki-laki, yang lumpuh sejak lahirnya sehingga ia harus diusung. Tiap-tiap hari orang itu diletakkan dekat pintu gerbang Bait Allah, yang bernama Gerbang Indah, untuk meminta sedekah kepada orang yang masuk ke dalam Bait Allah. Ketika orang itu melihat, bahwa Petrus dan Yohanes hendak masuk ke Bait Allah, ia meminta sedekah. Mereka menatap dia dan Petrus berkata ”Lihatlah kepada kami.” Lalu orang itu menatap mereka dengan harapan akan mendapat sesuatu dari mereka. Tetapi Petrus berkata ”Emas dan perak tidak ada padaku, tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah!” Lalu ia memegang tangan kanan orang itu dan membantu dia berdiri. Seketika itu juga kuatlah kaki dan mata kaki orang itu. Ia melonjak berdiri lalu berjalan kian ke mari dan mengikuti mereka ke dalam Bait Allah, berjalan dan melompat-lompat serta memuji Allah. Seluruh rakyat itu melihat dia berjalan sambil memuji Allah, lalu mereka mengenal dia sebagai orang yang biasanya duduk meminta sedekah di Gerbang Indah Bait Allah, sehingga mereka takjub dan tercengang tentang apa yang telah terjadi padanya. Ananiasdan Safira (Kisah Para Rasul 5:1-11) Pengamatan: Menemukan fakta-fakta dan informasi berdasarkan ayat-ayat Alkitab. Dengan setahu isterinya Ananias menahan sebagian dari hasil penjualan tanah mereka (ay.2). Dengan otoritas ilahi rasul Petrus menegur Ananias: "Ananias, mengapa hatimu dikuasai Iblis, sehingga engkau mendustai Roh Kudus..?" ELISABETH N. KISAH PARA RASUL 31-10 KUASA NAMA YESUSgadget, otomotif, bisnis. Saudara-saudara, Saya akan memperagakan sebuah sulap, silakan memperhatikan! Menunjukkan suatu sulap menghilangkan sepotong kain dalam Koran dengan menggunakan sebuah tongkat melalui kata kunci Bim Salabim. Saudara, sulap tadi dapat berhasil dengan sebuah kata kunci, yaitu Bim Salabim. Mungkin beberapa dari kita berpikir, “wah kata kunci itu memiliki kuasa magic sehingga sulap bisa berhasil.” Apa yang SS pikirkan kalau saya berkata bahwa dengan kata kunci yang memiliki kuasa ini maka bila mengucapkannya saja persoalan hidup kita dapat diselesaikan, juga penyakit bisa menjadi sembuh, dan kita bisa mendapatkan apa yang kita minta terlebih segala harapan dan impian kita akan terwujud. Wauw, walaupun kelihatannya sedikit berhayal, namun menyenangkan bukan bila memiliki kata kunci yang memiliki kuasa seperti itu. Kalau ada kata kunci itu bisa menjawab seluruh pertanyaan hidup kita, siapa yang tidak mau? Namun sayang Saudara-saudara, kata kunci bim salabim yang saya sebutkan tadi tidak benar-benar memiliki kuasa. Sulap tadi hanya sebuah tipuan memperlihatkan letak menipunya. Sehingga kita tidak perlu percaya tentang apapun berkaitan dengan kata yang sering dipakai oleh-oleh pesulap-pesulap itu. Tapi ada satu kabar sukacita bagi setiap kita anak-anak Tuhan, karena di dalam Kristus, kita memiliki satu kata kunci yang betul-betul berkuasa. Kata kunci itu adalah nama Yesus. Nama Yesus adalah nama yang berkuasa sehingga sebagai anak-anak Tuhan selayaknya kita harus percaya dan menjadi saksi atas kuasa nama Yesus Inilah juga yang ditunjukkan oleh Petrus dan seorang lumpuh dalam perikop yang kita baca tadi, yaitu mereka percaya dan menjadi saksi atas kuasa nama Yesus. I. Percaya Akan kuasa nama Yesus Kisah Para Rasul 31-7 Saudara-saudara, kepercayaan adalah sebuah faktor penting dalam relasi. Hubungan apapun dapat menjadi kurang sehat kalau tidak ada rasa saling percaya, entah itu relasi suami-istri, rekan kerja, sahabat, dll. Begitu juga relasi kita dengan Tuhan. Bagaimana kita dapat merasakan kuasa Tuhan kalau tidak menaruh percaya kepada-Nya? Hal sebaliknya ditunjukkan oleh Petrus dan seorang yang lumpuh, mereka melihat kuasa nama Tuhan bekerja karena percaya kepada nama-Nya. Saudara, mari kita perhatikan Kisah Para Rasul 3 1-5. Dalam bagian ini, ada seseorang yang sangat membutuhkan pertolongan, ia adalah orang lumpuh Kisah Para Rasul 32. Pernahkah Saudara membayangkan bagaimana rasanya menjadi orang lumpuh? Mungkin kalau saya bahasakan menjadi orang lumpuh dalam perikop ini sebagai berikut “Saudara-saudara, sudah lebih dari 40 tahun saya menderita lumpuh, karena sejak lahir saya sudah cacat. Setiap hari, saya diusung orang untuk mengemis, karena hanya itulah yang bisa saya lakukan. Mungkin Saudara bisa menebak bagaimana mental saya. Yah, saya hidup dari belas kasihan orang. Saya hidup sampai mati mungkin hanya untuk menderita.” Pengemis itu mengemis pada posisi yang strategis, yaitu di pintu Bait Allah yang dinamakan Gerbang Indah Ditampilkan dengan power point. Gerbang Indah ini merupakan pintu yang menghubungkan halaman muka orang kafir pintu halaman umum dengan halaman wanita. Ini gerbang paling depan Saudara-saudara, jadi mau enggak mau, orang yang akan masuk ke Bait Allah pasti lewat pintu ini. Namanya saja Bait Allah, jadi yang lewat di tempat ini adalah orang-orang religius, wajar jikalau mereka menaruh belas kasihan, apalagi bagi orang Yahudi, memberi sedekah itu adalah suatu bentuk penghormatan kepada Allah. Saudara-saudara, Gerbang ini luar biasa indahnya, terbuat dari perunggu Korintus yang sangat mahal, nilai emas dan perak saja masih kalah. Kalau pada zaman Saudara sekarang, se Indonesia bahkan istana merdeka pun tidak bisa menandingi indahnya. Jadi paling tidak, pengemis ini salah satu pengemis elite, VIP Very Important Pengemis”. Nah Saudara, sekilas begitulah gambaran tentang pengemis itu. Setiap ada orang yang lewat, hati pengemis itu selalu berharap, ”semoga dapat duit.” Pengharapan itu juga yang ia rasakan saat Petrus dan Yohanes lewat untuk berdoa sore jam 3, itu waktu berdoa untuk orang-orang Yahudi. Lalu pengemis yang lumpuh ini meminta sedekah kepada mereka. Saudara-saudara, Dalam bahasa aslinya, tense yang dipakai untuk menerangkan kata “meminta sedekah” adalah imperfect, yang menunjukkan permohonan terus menerus. Artinya, pengemis ini meminta bukan hanya sekali, namun meminta berkali-kali. Dan yang aneh Saudara-saudara, Petrus tidak langsung memberikan sedekah, ia justru memperhatikan si pengemis dan berkata, “Lihatlah kepada kami!” Mereka saling bertatapan tajam. Si Petrus mencermati apa yang menjadi kebutuhan pengemis ini, “apakah uang atau sebenarnya butuh yang lain?” sedangkan si pengemis menatap Petrus dengan harapan, “Pasti sebentar lagi dapat sedekah?”. Saat pengharapan si pengemis ini sudah memuncak Saudara-saudara, Petrus berkata, “Emas dan perak tidak ada padaku”. Wah, hancur harapan si pengemis ini. Namun Petrus mengerti bahwa bukan uanglah yang menjadi kebutuhan utama dari si lumpuh ini, ia membutuhkan hal lain yang jauh lebih berharga yaitu Kesembuhan di dalam Kristus. Sehingga, Petrus melanjutkan pernyataannya,” Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah!” Sambil Petrus memegang tangan kanan dan membantu orang lumpuh ini berdiri, apa yang terjadi SS? Kaki yang lebih dari 40 tahun tidak bisa bergerak sama sekali dan yang sepertinya tidak mungkin sembuh itu, tiba-tiba dapat berdiri dan melompat. Alkitab tidak mencatat bahwa hal itu terjadi melalui proses, tetapi seketika itu juga artinya dengan cepat dan instan, kaki itu sembuh hanya melalui sebuah ucapan. Sungguh, kejadian yang mengherankan. Hal ini tentu membuat hati si pengemis ini mengalami kegirangan yang luar biasa. Ia memperlihatkan hal tersebut dengan memuji Allah sambil lompat sana lompat sini, berjalan kian kemari mungkin sambil berseru, “haleluya, haleluya, aku sembuh !!!” Saudara, apa kunci dari keberhasilan kuasa nama Yesus supaya dapat menjawab kebutuhan pengemis itu untuk sembuh? Yaitu dengan percaya. Ketika Petrus mengatakan, “Demi nama Yesus, berjalanlah!”, ia tidak sedang mengatakannya dengan ragu-ragu atau dalam hatinya berkata, “aduh, ini nanti berhasil enggak ya?” Tidak ada perasaan seperti itu, Petrus mengatakannya dengan keyakinan yang penuh. Begitu juga dengan si lumpuh itu Saudara-saudara, dalam pasal 316 dikatakan bahwa karena kepercayaan, orang lumpuh tersebut beroleh kesembuhan. Dan apa hasilnya? Kesembuhan itu nyata, Petrus melihat dan orang lumpuh ini merasakan bahwa nama Yesus itu memang berkuasa melakukan pekerjaan mengagumkan. Saudara saat itu, Petrus menyebutkan “Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret”. Mengapa harus disebutkan Nazaret? Saudara-saudara, nama Nazaret ini sebagai identitas, ini nama yang dituliskan Pilatus pada kayu Salib Yohanes. 1919 saat Yesus disalibkan. Dengan begitu, kemungkinan tahulah orang lumpuh ini bahwa Nama tersebut adalah pribadi yang telah berkorban, Nama yang dianggap rendah dan tanpa kemuliaan oleh orang Yahudi, namun Ia sebenarnya adalah Mesias yang berkuasa. Saudara-saudara, Istilah nama memiliki siknifikan penuh dari seorang pribadi, sehingga Nama dengan Pribadi yang disebutkan itu tidak dapat dipisahkan yaitu Yesus, Nama yang menunjukkan pribadi Kristus sendiri. Saudara-saudara, sampai di sini telah terbukti bahwa nama Yesus itu berkuasa, nama Yesus hebat, tidak ada kuasa dalam dunia ini yang lebih besar dari kuasa nama Yesus. Berikut ini beberapa ayat Alkitab yang menyatakan kepada kita bahwa nama Yesus itu berkuasa. Kisah Para rasul 41 “di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan. Markus 1617 “mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku. Yohanes 1426 “apa pun juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya. Kisah Para Rasul 430 “Adakanlah tanda-tanda dan mukjizat dalam nama Yesus.” Beberapa ayat di atas hanya menyatakan sebagian dari kuasa nama Yesus, masih banyak ayat-ayat lain yang memperlihatkan dengan tegas keberkuasaan nama Yesus yang sanggup melakukan segala perkara. Ilustrasi Saudara-saudara, ada seorang pemuda gereja yang gelisah dan takut karena ada tumor dalam lehernya. Dokter berkata bahwa tumor itu harus segera diangkat, kalau tidak maka bisa membesar dan menabrak tenggorokannya. Proses pernafasan dapat terhambat karena hal itu dan ujung-ujungnya berakhir pada kematian. Namun Saudara-saudara, biaya untuk operasi tidaklah sedikit, apalagi tidak ada yang menjamin bahwa operasi akan berhasil 100%. Ibu dari pemuda ini semakin takut, karena beberapa waktu sebelumnya ada seorang tetangga yang dioperasi dengan kasus yang serupa namun tidak sembuh, justru pulang hanya tinggal nama. Kondisi mereka saat itu sama sekali tidak ada biaya yang dapat diperjuangkan. Sedangkan pemuda ini sangat membutuhkan kesembuhan. Mereka dalam keadaan yang sangat terjepit maka ibunya berkata, “Nak, tidak ada hal yang dapat kita lakukan. Sekarang serahkanlah saja pada Tuhan, biar kehendak Tuhan yang jadi.” Lalu Saudara-saudara, Pemuda ini diajak oleh ibu pendetanya untuk berdoa meminta kesembuhan. Selain doa pribadi, mereka punya proyek untuk berdoa bersama setiap hari di gereja, disertai puasa. Setelah selesai doa bersama, ibu pendeta ini biasanya mengecek leher pemuda itu. Pada awal masa doa itu, hati pemuda tersebut masih gelisah, gentar, bingung dan takut mati. Namun melalui segala proses, akhirnya hati pemuda ini berada pada satu titik di mana ia percaya penuh kepada Tuhan. Ia berserah kepada kehendak Tuhan dan menaruh segala harapannya dengan terus beriman. Ia tidak fokus lagi dengan penyakitnya yang seakan-akan mustahil sembuh namun ia hanya fokus kepada kuasa nama Tuhan. Saudara-saudara, Pemuda dan ibu pendeta ini berdoa bukan hanya dengan sekedar mengucapkan, “dalam nama Yesus” di luar kepada saja, tetapi dengan segenap hati dan jiwanya, mereka menaruh harapan kepastian dalam nama Yesus. Lalu suatu kali saat mereka berdoa, pemuda ini merasakan ada suatu kuasa yang bekerja pada lehernya. Selesai berdoa, ibu pendeta kembali mengecek keadaan leher pemuda itu, dan apa yang terjadi? Ibu pendeta itu berkata sambil kaget, “Loh, Nak, sudah tidak ada lagi benjolan di lehermu, iya benar”. Setelah dicek ke dokter, memang benar, bahwa tumor itu telah terangkat. Wah, pemuda ini gembiranya luar biasa Saudara-saudara, ia merasakan secara pribadi kuasa nama Yesus bekerja menyembuhkannya saat ia percaya dan Tuhan menyatakan kehendak-Nya. Aplikasi Saudara-saudara, adakah perkara yang tidak bisa dikerjakan oleh kuasa nama Yesus? Kuasa nama Yesus tidak terbatas, bukan hanya pada menyembuhkan penyakit, Nama-Nya sanggup melakukan segala perkara termasuk menjawab pergumulan hidup kita, merubah hidup orang, dll. Namun, bagaimanakah dengan kita? Ketika kita berkata, “Tuhan, aku butuh sembuh; Tuhan, aku butuh solusi dari persoalan hidupku yang ini dan itu”, apakah kita telah memiliki sikap hati yang benar yaitu percaya penuh kepada-Nya? Saudara-saudara, percaya itu artinya menaruh pengharapan dan iman yang pasti walaupun berada dalam ketidakpastian, percaya artinya tidak kuatir, percaya artinya berserah penuh kepada kehendak Tuhan, percaya artinya yakin tanpa keraguan akan kuasa Tuhan yang sanggup melakukan apapun. Saudara-saudara, apakah yang seharusnya menjadi fokus kita? Apakah pada penyakit yang tidak sembuh-sembuh, masalah tidak selesai-selesai, jalan keluar sudah buntu, dll? Tentu tidak. Namun Saudara-saudara, marilah kita fokus untuk percaya akan nama Tuhan yang benar-benar memiliki kuasa sehingga ketika kita berdoa dan menyebutkan, “dalam nama Yesus”, kita tidak menyebutkannya di luar kepala saja namun dengan segenap hati dan jiwa kita, kita percaya, mengandalkan dan berserah penuh akan kuasa nama-Nya. Saudara-saudara, nama Yesus sanggup melakukan perkara yang spektakuler seperti kesembuhan orang lumpuh tadi, nama-Nya pun sanggup melakukan hal yang sama dalam hidup kita. Ketika kita menjadi milik Tuhan dan Tuhan adalah miliki kita, kita diberi kuasa dalam nama-Nya. Saudara-saudara, biarkan nama itu memiliki arti yang besar dalam hati kita dan mempercayai kuasa Nama tersebut dalam segala aspek kehidupan kita termasuk dalam segala pergumulan hati kita. Karena dengan kita percaya, kita bukan hanya mendengar dari orang lain bahwa nama Yesus itu berkuasa, tetapi kita sendiri dapat melihat dan merasakan bahwa nama Yesus berkuasa, seperti apa yang dirasakan orang lumpuh tadi. II. Menyaksikan kuasa nama Yesus Kisah Para Rasul 3 8-10. Saudara-saudara, setelah kejadian ajaib nyata atas orang lumpuh itu, apa yang terjadi selanjutnya? Apakah orang-orang yang menyaksikan hal tersebut hanya berkata dengan ekspresi yang biasa, “ow, orang lumpuh yang itu sudah sembuh?” Tidak. Mereka sebelumnya sudah kenal betul siapa si lumpuh itu dan bagaimana keadaannya. Bisa jadi, orang-orang itu dulu menilai orang lumpuh tersebut seperti ini, “oh, orang lumpuh ini? Ya sudahlah, namanya saja lumpuh sejak lahir, cacat gak bisa ngapa-ngapain, mungkin bakal mengemis seumur hidup, kasihan sih, tapi pasrah ajarlah, terima nasib.” Tetapi Saudara-saudara, saat mujizat itu nyata di depan mata mereka bahwa orang lumpuh ini menjadi sembuh, Kisah Para Rasul 3 10 menjelaskan ekspresi mereka dengan dua kata tercengang dan takjub. Saudara-saudara, bahasa asli dari kedua kata tersebut adalah qambouj kai ekstasewj.. Kombinasi kedua kata ini menunjukkan dampak emosi yang hebat akibat pengalaman yang dialami seseorang. Saudara-saudara, seandainya kita di sana dan melihat kejadian tersebut, mungkin kita hanya bisa melotot, diam terpaku, terheran-heran atau tidak dapat berkata-kata lagi. Juga mungkin satu sama lain akan diskusi, “Eh orang yang lompat dan nyanyi itu bener orang yang lumpuh tadi? sekarang kok bisa jalan dan lompat ya??” Saudara-saudara, kejadian tersebut memiliki daya tarik yang besar dan menjadi pusat perhatian orang-orang yang menyaksikannya. Hal ini karena mereka kagum dan terpesona melihat bagaimana Allah menyatakan kuasa nama Yesus melalui Petrus dan orang yang lumpuh itu. Saudara-saudara, Petrus dan orang lumpuh tersebut menjadi saksi yang dijadikan alat oleh Tuhan untuk menyatakan kebesaran kuasa nama Yesus. Ilustrasi Menampilkan foto/video Saudara-saudara, beberapa tahuan yang lalu kita mendengar ada seorang anak SD yang memiliki batu sakti untuk dapat menyembuhkan berbagai penyakit. Siapa SS? Namanya adalah Ponari. Menurut berita yang beredar, penghasilannya dapat mencapai 1M perbulan karena orang yang datang padanya untuk berobat mencapai jumlah ribuan. Lalu saya berpikir mengapa Ponari sampai sedemikian terkenal? Ternyata hal itu karena orang banyak bersaksi dari mulut ke mulut untuk menyampaikan kabar bahwa batu Ponari itu sakti. BACA JUGA YESUS MENAMPAKKAN DIRI DI JALAN KE EMAUS Bahkan mereka sampai menulis kabar di internet, menyiarkan di TV, radio, dlsb sehingga banyak orang menjadi tahu. Saudara-saudara, bukankah nama Yesus yang kita miliki punya kuasa yang jauh lebih besar dari Ponari? Bagaimana orang lain dapat tahu bahwa Nama itu berkuasa kalau kita tidak bersaksi kepada mereka? Saudara-saudara, cerita pemuda yang sembuh dari tumornya tadi adalah kesaksian dari ayah saya sendiri. Ketika saya mendengar hal itu, sempat membuat saya termenung. Kesaksian tersebut sungguh menjadi berkat dan membuat saya mengerti bahwa kuasa Nama Yesus bukan hanya terjadi dalam Alkitab saja tetapi bekerja nyata dalam kehidupan ini. Yang saya tahu ayah saya tidak hanya bersaksi kepada saya, ia juga bersaksi kepada orang-orang lain. Aplikasi Saudara-saudara, Bukan hanya Petrus dan orang lumpuh dalam Alkitab saja yang dapat dijadikan alat oleh Tuhan untuk mewartakan kebesaran kuasa nama Yesus. Kita pun dapat menjadi saksi seperti mereka. Bahkan hal itu seharusnya menjadi bagian kita ketika kita menjadi anak-Nya dan diberi kuasa dalam nama-Nya, apalagi ketika kita melihat atau merasakan kuasa nama Yesus secara pribadi. Ini adalah tugas yang mulia. Bagaimana caranya? Macam-macam SS bisa melalui doa kita, kesaksian kita, atau melalui percaya dan pengandalan hidup kita akan kuasa-Nya. Saudara-saudara, ada banyak orang yang berada di sekitar kita keluarga, sahabat, rekan kerja, dll. Nyatakanlah kepada mereka baik itu yang seiman ataupun yang bukan, bahwa nama Yesus itu berkuasa melalui kesaksian hidup kita. Dengan demikian, bukan hanya kita yang merasakan bahwa nama Yesus itu berkuasa namun biarkanlah mereka juga dapat tercengang dan takjub kepada Dia. Saudara-saudara, Allah telah menyatakan dengan jelas kepada kita bahwa nama Yesus itu berkuasa. Biarkan nama yang Agung itu memiliki arti yang besar dalam hati kita sehingga kita terus percaya akan kuasa Nama itu dan kita pun dapat melihat serta merasakan kebesaran kuasa nama-Nya. Dan yang tidak boleh ketinggalan, kita memiliki tugas yang mulia untuk memamerkan kuasa Nama Yesus kepada orang lain melalui kesaksian kita, sehingga mereka dapat tahu terlebih-lebih kagum akan kebesaran nama Yesus. Saudara-saudara, kabar ini adalah kabar indah yang mengandung sukacita besar di dalamnya. Bukankah satu kebahagiaan ketika kita dapat percaya dan merasakan kuasa nama Yesus, apalagi menjadi alat untuk bersaksi oleh-Nya? Allah menanti kita merespons dan menghidupi kabar sukacita ini. Oleh karena itu, mari kita belajar untuk melakukannya.
Rasultelah diberi mukjizat oleh Allah SWT agar bisa menjadi contoh umat di dunia dan akhirat. Empat sifat wajib bagi para rasul adalah siddiq, amanah, tabligh, dan fatanah. Rasul adalah orang-orang terpilih yang memiliki sifat mulia atau keturunan umat mulia dan diutus oleh Allah SWT untuk menerima wahyu.Pendahuluan Di pintu gerbang bait suci, Petrus, didampingi oleh Yohanes, menyembuhkan seorang pria yang lumpuh sejak lahirnya. Petrus kemudian mengajar orang-orang yang telah menyaksikan penyembuhan orang ini. Dia bersaksi tentang Yesus Kristus, mengajak mereka untuk bertobat, dan bernubuat tentang Pemulihan Injil zaman akhir. Saran untuk Pengajaran Kisah Para Rasul 31–11 Petrus dan Yohanes menyembuhkan seorang pria yang lumpuh sejak lahirnya. Ajaklah siswa untuk berpikir tentang saat ketika mereka meminta sesuatu yang spesifik barangkali hadiah ulang tahun atau Natal namun alih-alih menerima sesuatu yang lain. Mintalah beberapa dari mereka untuk berbagi pengalaman mereka dan menjelaskan bagaimana perasaan mereka ketika mereka tidak menerima apa yang mereka inginkan. Bagaimana kita dapat membandingkan pengalaman-pengalaman ini dengan mencari berkat-berkat dari Bapa Surgawi melalui doa? Terkadang Bapa Surgawi tidak menjawab doa-doa kita dengan cara yang kita harapkan atau memberikan berkat yang kita minta. Mintalah siswa untuk merenungkan pengalaman di mana mereka tidak menerima jawaban atau berkat dari Bapa Surgawi yang mereka harapkan. Ajaklah anggota kelas untuk mencari asas sewaktu mereka menelaah Kisah Para Rasul 3 yang akan membantu mereka ketika mereka tidak menerima jawaban atau berkat-berkat yang mereka harapkan dari Tuhan. Ajaklah seorang siswa untuk membacakan Kisah Para Rasul 31–3 dengan lantang. Mintalah anggota kelas untuk menyimak, dengan mencari siapa yang Petrus dan Yohanes temui di pintu gerbang bait suci. Siapa yang Petrus dan Yohanes temui di pintu gerbang bait suci? Apa artinya bahwa pria ini “meminta sedekah”? ayat 3. Anda mungkin ingin menjelaskan bahwa sedekah adalah apa yang orang sumbangkan kepada yang miskin. Tandaskan bahwa kita belajar dari Kisah Para Rasul 422 bahwa orang lumpuh itu berusia lebih dari 40 tahun. Mempertimbangkan bahwa orang ini telah tidak mampu berjalan selama 40 tahun, bagaimana kemungkinan kondisi kaki orang lumpuh tersebut? Ajaklah siswa untuk mempertimbangkan bagaimana rasanya berada dalam posisi orang lumpuh itu. Apa saja cara khas orang mungkin menanggapi seseorang dalam situasi pria ini? Ajaklah seorang siswa untuk membacakan Kisah Para Rasul 34–7 dengan lantang. Mintalah anggota kelas untuk menyimak, dengan mencari apa yang Petrus lakukan bagi orang ini. Apa yang Petrus lakukan bagi orang ini? Apa yang menonjol bagi Anda tentang tindakan dan perkataan Petrus? Mintalah seorang siswa untuk membacakan Kisah Para Rasul 38 dengan lantang, dan mintalah anggota kelas untuk mencari apa yang orang tersebut lakukan setelah Petrus “membantu dia berdiri” ayat 7. Apa yang orang itu lakukan setelah Petrus “membantu dia berdiri”? Dengan cara apa berkat yang orang ini terima lebih besar daripada sedekah yang awalnya dia minta? Imbaulah siswa untuk mengingat pengalaman di mana mereka menerima suatu jawaban atau berkat dari Bapa Surgawi yang berbeda dari jawaban atau berkat yang telah mereka harapkan. Apa kebenaran yang dapat kita pelajari dari Kisah Para Rasul 31–8 yang dapat membantu kita ketika kita tidak menerima jawaban atau berkat yang kita harapkan dari Bapa Surgawi? Siswa mungkin menggunakan kata-kata yang berbeda tetapi hendaknya mengidentifikasi kebenaran berikut Bapa Surgawi mungkin tidak menjawab doa-doa kita dengan cara yang kita inginkan atau harapkan dari-Nya, tetapi jawaban-Nya adalah selalu untuk kebaikan kita yang lebih besar. Tulislah kebenaran ini di papan tulis, dan pertimbangkan untuk mengajak siswa menuliskannya di margin tulisan suci mereka di samping ayat 6. Bagaimana Bapa Surgawi mungkin menjawab doa-doa kita berbeda dengan cara yang kita inginkan atau harapkan dari-Nya? Sebagai contoh, Dia dapat memberi kita kekuatan untuk menanggung pencobaan alih-alih menghilangkannya, atau Dia dapat memberi kita kebijaksanaan untuk membantu kita memecahkan masalah alih-alih memecahkannya bagi kita. Jelaskan bahwa dalam kisah yang tercatat di Kisah Para Rasul 31–8, adalah jelas bahwa apa yang orang ini terima lebih besar daripada apa yang telah dia minta. Meskipun demikian, dalam beberapa kasus mungkin tidak sedemikian jelasnya bahwa apa yang kita terima lebih besar daripada apa yang kita minta. Bagaimana mengingat kebenaran yang tertulis di papan tulis membantu kita ketika kita menerima jawaban terhadap doa yang berbeda dari jawaban yang kita harapkan? Ajaklah siswa untuk merenungkan pengalaman-pengalaman di mana tanggapan Tuhan terhadap doa-doa mereka berbeda dari jawaban yang mereka hasratkan namun ternyata itu untuk kebaikan mereka yang lebih besar. Ajaklah beberapa siswa untuk berbagi pengalaman mereka. Anda mungkin juga ingin membagikan sebuah pengalaman Anda sendiri. Mintalah seorang siswa untuk membacakan Kisah Para Rasul 39–11 dengan lantang. Mintalah siswa untuk menyimak, dengan mencari bagaimana orang-orang bereaksi terhadap penyembuhan orang ini. Bagaimana orang-orang bereaksi terhadap penyembuhan orang ini? Kisah Para Rasul 312–26 Petrus bersaksi tentang Yesus Kristus dan mengkhotbahkan pertobatan Ajaklah siswa untuk membayangkan bahwa mereka berada di antara orang-orang di bait suci yang menyaksikan penyembuhan orang lumpuh tersebut. Tandaskan bahwa orang-orang ini telah sering kali melihat orang lumpuh itu mengemis sewaktu mereka memasuki pintu gerbang bait suci, tetapi setelah dia disembuhkan, mereka melihat dia melompat-lompat dan berjalan. Seandainya Anda berada di antara orang-orang di bait suci, menurut Anda bagaimana pandangan Anda terhadap Petrus dan Yohanes berubah setelah menyaksikan mukjizat ini? Bagilah siswa ke dalam pasangan-pasangan. Ajaklah setiap pasangan untuk membaca Kisah Para Rasul 312–16 dengan lantang bersama, mencari bagaimana Petrus menjelaskan penyembuhan orang lumpuh tersebut kepada orang banyak. Setelah waktu yang memadai, tanyakan Apakah Petrus mencari penghargaan pribadi untuk menyembuhkan orang tersebut? Dengan kekuatan apa kata Petrus orang itu telah disembuhkan? Setelah siswa menanggapi, tuliskan kebenaran berikut di papan tulis Para hamba Yesus Kristus dapat melaksanakan mukjizat melalui iman pada nama-Nya. Jelaskan bahwa Petrus menggunakan kesempatan ini untuk mengajar orang-orang tentang Yesus Kristus, yang baru saja dihukum mati oleh umat-Nya sendiri, tetapi telah mengatasi kematian melalui Kebangkitan-Nya. Mintalah seorang siswa untuk membacakan Kisah Para Rasul 317–21 dengan lantang, termasuk perubahan Terjemahan Joseph Smith untuk ayat 17 “Hai saudara-saudara, aku tahu bahwa melalui ketidaktahuan kamu telah berbuat demikian, sama seperti para pemimpin kamu” dan 20 “Dan mengutus Yesus Kristus yang sebelumnya dikhotbahkan kepadamu, yang telah engkau salibkan [tidak disertakan dalam PTS]. Mintalah anggota kelas untuk menyimak, dengan mencari ajakan Petrus kepada orang-orang. Apa yang Petrus minta agar orang-orang lakukan? Untuk membantu siswa memahami pesan Petrus, tandaskan bahwa Petrus berbicara kepada orang-orang yang telah memintakan atau menyetujui Penyaliban Yesus Kristus lihat Kisah Para Rasul 314–15. Ajaklah seorang siswa untuk membacakan dengan lantang pernyataan berikut oleh Nabi Joseph Smith “[Petrus] tidak mengatakan kepada mereka, Bertobatlah dan dibaptiskanlah untuk pengampunan akan dosa-dosamu;’ namun dia berkata, Karena itu sadarlah dan bertobatlah, supaya dosamu dihapuskan, agar Tuhan mendatangkan waktu kelegaan.’ [Kisah Para Rasul 319–20.] … Mereka tidak bisa dibaptiskan untuk pengampunan akan dosa-dosa karena mereka telah menumpahkan darah tak berdosa” dalam History of the Church,6253. Tandaskan ungkapan “Agar Tuhan mendatangkan waktu kelegaan dan mengutus Yesus” ayat 20. Menurut Anda ungkapan ini merujuk pada apa? Mintalah seorang siswa untuk membaca dengan lantang pernyataan berikut oleh Penatua Bruce R. McConkie dari Kuorum Dua Belas Rasul GambarPenatua Bruce R. McConkie “Periode yang ditetapkan ini, waktu kelegaan ini, akan terjadi pada kedatangan kedua Putra Manusia, pada hari ketika Tuhan mengirimkan Kristus kembali ke bumi …. Itu adalah hari ketika bumi akan diperbarui dan menerima kemuliaan firdausnya.’ Pasal-Pasal Kepercayaan Kesepuluh. Itu merupakan harinya bumi yang baru’ yang Yesaya lihat Yesaya 6517, bumi yang akan berjaya ketika kejahatan berhenti, ketika era milenium diantarkan masuk” dalam Conference Report, Oktober 1967, 43. Di papan tulis, perlihatkan gambar Kedatangan Kedua Buku Seni Injil [2009], nomor 66; lihat juga Berilah label padanya dengan menuliskan Waktu kelegaan di papan tulis di dekat gambar. Bagaimana bumi akan dilegakan pada Kedatangan Kedua Yesus Kristus? Itu akan dibersihkan dari kejahatan. Tandaskan ungkapan “waktu pemulihan segala sesuatu” ayat 21. Menurut Anda “waktu pemulihan segala sesuatu” merujuk pada apa? Anda mungkin ingin menandaskan Kisah Para Rasul 321 untuk membantu siswa memahami bahwa ini merujuk pada Pemulihan Injil di zaman akhir. Yesus Kristus akan tetap tinggal di surga selama periode kemurtadan mendatang, tetapi Dia akan kembali ke bumi untuk mendatangkan restitusi atau pemulihan segala sesuatu berkaitan dengan Injil. Anda juga mungkin ingin menandaskan bahwa Petrus menggunakan ungkapan “waktu pemulihan segala sesuatu” untuk menjelaskan saat-saat ketika Yesus Kristus akan mengunjungi bumi sebelum Kedatangan Kedua-Nya. Kapan Yesus Kristus telah mengunjungi bumi sebagai bagian dari Pemulihan Injil zaman akhir? Siswa mungkin menyebutkan penampakan diri Juruselamat dalam Penglihatan Pertama Joseph Smith [lihat Joseph Smith—Sejarah 117] dan di bait suci Kirtland [lihat A&P 1102–5]. GambarPenglihatan Pertama Di papan tulis, perlihatkan gambar Penglihatan Pertama Buku Seni Injil, nomor 90; lihat juga Berilah label dengan menuliskan Waktu pemulihan segala sesuatu di papan tulis di dekat gambar. Menurut ayat 21, siapa selain Petrus yang telah berbicara mengenai Pemulihan Injil zaman akhir? Menggunakan kata-kata mereka sendiri, siswa hendaknya mengidentifikasi ajaran berikut Para nabi di segala masa telah meramalkan Pemulihan Injil zaman akhir. Ringkaslah Kisah Para Rasul 322–26 dengan menjelaskan bahwa Petrus bersaksi bahwa Musa “dan semua nabi … mulai dari Samuel, dan sesudah dia” ayat 24 telah berbicara tentang Yesus Kristus dan memperingatkan konsekuensi dari menolak Dia ayat 23. Anda mungkin ingin mengakhiri dengan berbagi kesaksian Anda bahwa Yesus Kristus telah datang ke bumi sebagai bagian dari Pemulihan Injil zaman akhir dan bahwa Dia akan kembali pada Kedatangan Kedua-Nya untuk membersihkan bumi dari kejahatan. Gambarikon penguasaan ayat suciPenguasaan Ayat Suci—Kisah Para Rasul 319–21 Untuk membantu siswa memahami cara menggunakan Kisah Para Rasul 319–21 dalam tatanan misionaris, sajikan skenario berikut Seorang simpatisan bertanya, “Di mana dalam Alkitab dikatakan bahwa Injil akan dipulihkan pada zaman terakhir?” Bagilah siswa ke dalam pasangan-pasangan. Mintalah setiap pasangan untuk mempersiapkan jawaban untuk pertanyaan ini menggunakan Kisah Para Rasul 319–21 dan setidaknya satu petikan Alkitab lainnya. Anda dapat mengimbau mereka untuk mencari di dalam “Pemulihan Injil” dalam Penuntun bagi Tulisan Suci. Setelah waktu yang memadai, ajaklah seorang siswa untuk memainkan peran sebagai simpatisan dan salah satu pasangan siswa untuk memainkan peran sebagai misionaris di depan kelas. Mintalah pasangan siswa yang memainkan peran sebagai misionaris untuk berbagi jawaban yang mereka siapkan dengan siswa yang memainkan peran sebagai simpatisan. Ulasan dan Informasi Latar Belakang Kisah Para Rasul 36. “Apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu” Sementara melayani sebagai dekan pengajaran keagamaan di Universitas Brigham Young, Penatua Jeffrey R. Holland dari Kuorum Dua Belas Rasul menjelaskan “Petrus tidak memiliki uang tetapi dia memiliki kekayaan apa yang dia punyai’ mencakup setiap kunci bagi kerajaan Allah di bumi, kuasa Imamat untuk menghidupkan kembali yang mati, iman untuk memperkuat tulang dan urat daging, tangan kanan kuat persekutuan Kristiani. Dia tidak dapat memberikan perak atau emas tetapi dia dapat memberikan apa yang selalu dibeli tanpa uang pembeli dan … tanpa bayaran’ Yesaya 551—dan dia memberikannya” “The Lengthening Shadow of Peter,” Ensign, September 1975, 30. Kisah Para Rasul 37. “Lalu ia memegang tangan kanan orang itu dan membantu dia berdiri” Penatua Bruce R. McConkie dari Kuorum Dua Belas Rasul menjelaskan bahwa kisah mengenai Petrus menyembuhkan orang yang lumpuh mengilustrasikan kebenaran bahwa para pemegang imamat bertindak sebagai pengganti dari Yesus Kristus ketika mereka memberikan berkat “Petrus tidak meminta Tuhan untuk menyembuhkan si cacat; dia tidak berdoa kepada Allah agar mencurahkan kasih karunia dan kebajikan penyembuhan-Nya kepada orang lumpuh itu. Alih-alih—bertindak dalam nama Tuhan dan melalui kebajikan pendelegasian wewenang keimamatan yang sudah diterima—dia sendiri memerintahkan mukjizat agar terjadi. Petrus adalah hamba Tuhan, wakil dan juru kuasa-Nya; dia berdiri di posisi dan sebagai pengganti Kristus, melakukan apa yang Tuhan akan lakukan jika hadir secara pribadi” Doctrinal New Testament Commentary, 3 jilid [1965–1973], 246. Kebenaran ini juga diilustrasikan di Ajaran dan Perjanjian 362, di mana Tuhan menyatakan, “Aku akan menumpangkan tangan-Ku ke atas dirimu [Edward Partridge] melalui tangan hamba-Ku Sidney Rigdon.” Presiden Harold B. Lee mengajarkan kebenaran penting lain, menggunakan contoh dari perilaku Petrus setelah Petrus menyembuhkan orang lumpuh tersebut melalui kuasa imamat “Anda akan melihat penggambaran itu sekarang dari jiwa yang luhur itu, yang paling tinggi di antara para rasul itu, mungkin dengan lengannya merangkul bahu pria ini, dan berkata, Sekarang, temanku yang baik, milikilah keberanian, aku akan mengambil beberapa langkah bersamamu. Mari kita berjalan bersama-sama, dan aku meyakinkan dirimu bahwa engkau dapat berjalan, karena engkau telah menerima sebuah pemberkatan melalui kuasa dan wewenang yang telah Allah berikan kepada kami sebagai pria, para hamba-Nya.’ Kemudian orang itu melompat dengan sukacita. “Anda tidak dapat mengangkat jiwa orang lain sampai Anda berdiri di tempat yang lebih tinggi daripada dia. Anda harus yakin, jika Anda akan menyelamatkan orang, bahwa Anda sendiri memberikan teladan tentang apa yang Anda inginkan dia menjadi. Anda tidak dapat menghidupkan api dalam jiwa orang lain kecuali itu sudah membakar dalam jiwa Anda sendiri” “Stand Ye in Holy Places,” Ensign, Juli 1973, 123.
KisahPara Rasul 3:1-10 1 Pada suatu hari menjelang waktu sembahyang, yaitu pukul tiga petang, naiklah Petrus dan Yohanes ke Bait Allah. 2 Di situ ada seorang laki-laki, yang lumpuh sejak lahirnya sehingga ia harus diusung.
Holaaa semuaaa!!! Guys, senang baget ya kalau kita udah masuk masa-masa liburan😄😄😄 Biar pun libur dan gak pada kuliah tetep kita harus jadi berkat ya di mana pun and kapan pun. Guys, postingan kali ini pembahasannya masih sama dengan postingan yang terkahir cuma yang ini udah aku buat dalam bentuk khotbah. Selamat menikmati berkat rohaninya, jangan lupa dishare ya😉. “Kuasa Nama Yesus” Kisah Para Rasul 31-10 Kuasa nama Yesus adalah nama yang berkuasa untuk mengadakan atau menjadikan sesuatu. Dengan kuasa nama Yesus maka banyak mujizat yang terjadi. Diantaranya adalah mengubah air menjadi anggur Yohanes 21-11, menyembuhkan orang yang sakit lumpuh Matius 91-8, menyembuhkan orang yang buta Matius 927-31, menyembuhkan orang yang bisu Matius 932-34, menyembuhkan orang sakit pendarahan, dan masih banyak yang lagi yang lain. Hal ini menunjukkan bahwa Yesus sendiri mempunyai kuasa sehingga nama-Nya juga berkuasa. Ini juga menunjukkan bahwa Yesus memberikan pembebasan bagi mereka yang telah mengalami penderitaan, kesusahan dan kesulitan hidup, kekuarangan, yang mengalami kelemahan, dll. Yesus telah memberikan kuasa itu pada rasul-rasul Markus 1617-18. Maka rasul-rasul dapat mengadakan mujizat dengan memakai kuasa dari nama Yesus. Yesus memberikan mereka kuasa untuk melanjutkan pelayanan-Nya di dunia setelah Ia naik ke sorga. Dan pekerjaan rasul-rasul tersebut dilanjutkan oleh orang-orang percaya pada masa kini. Ini berarti orang percaya pada masa kini juga memiliki kuasa yang sama untuk mengadakan mujizat dengan menggunakan nama Yesus. Sebagai seorang Kristen yang adalah orang percaya dapatlah juga menggunakan nama Yesus. Misalnya, saat menghadapi pergumulan akan masalah kesehatan, ekonomi, dll maka kita dapat menggunakan kuasa nama Yesus untuk menolong. Karena kuasa nama Yesus memberi pembebasan dari kelemahan, kesusahan, dan kekhawatiran yang ada. Namun, terlebih dahulu kita yang adalah seorang percaya harus mengetahui dengan benar tentang kuasa nama Yesus. Untuk itulah, pada khotbah ini akan membahas tentang Kuasa Nama Yesus yang terdiri dari 3 poin, yaitu Dasar Kuasa Nama Yesus, Objek Kuasa Nama Yesus, dan Dampak Kuasa Nama Yesus. 1. Poin pertama, dasar kuasa nama Yesus. Berbicara soal dasar berarti berbicara tentang suatu pokok, inti, dan yang terutama. Yang terutama yang dimaksudkan disini ialah yang utama dari kuasa nama Yesus, yang utama seperti apa? Yaitu memiliki kedisiplinan rohani. Pada ayatnya yang pertama tertulis bahwa pada waktu tiga petang naiklah Petrus dan Yohanes ke Bait Allah. Kata naiklah disini ialah kata kerja orang ke tiga jamak imperfek indikatif aktif. Ini berarti bahwa mereka yaitu Petrus dan Yohanes telah dan secara berulang-ulang berjalan naik ke Bait Allah atau dapat dimengerti bahwa tindakan pergi ke Bait Allah adalah suatu kebiasaan yang dilakukan oleh Petrus dan Yohanes. Maka dapat disimpulkan bahwa Petrus dan Yohanes memiliki kehidupan spiritual yang disiplin. Mereka disiplin dalam bersekutu, memuji Tuhan, berdoa, dan setia dalam pemberian pengajaram 241-47. Dari hal ini kita dapat mengetahui yang menjadi dasar, yang menjadi inti, yang menjadi hal yang utama dalam kuasa nama Yesus adalah memiliki kedisiplinan rohani. 2. Poin kedua, objek kuasa nama Yesus. Orang yang menjadi pokok pembicaraan dalam teks ini ialah laki-laki yang lumpuh dari sejak lahirnya. Dalam KBBI kata lumpuh didefinisikan sebagai keadaan lemah dan tidak bertenaga atau tidak dapat bergerak lagi tentang anggota badan, terutama kaki, tidak berjalan berlangsung sebagaimana mestinya. Karena dia lumpuh karena dia tidak bisa melakukan kegiatan seorang diri maka dia memerlukan orang lain untuk meletakkan dia di dekat pintu gerbang bait Allah supaya ia dapat meminta sedekah artinya supaya ia dapat mengemis pada setiap orang yang akan masuk ke Bait Allah. Dan tindakan ini dilakukan setiap harinya atau dapat dikatakan berulang-ulang kali dilakukan dengan harapan akan mendapat sesuatu yang berguna bagi hidupnya. Ini menunjukkan keadaan hidupnya yang lemah, berkekurangan, tidak memiliki apa-apa dan yang benar-benar tidak berguna. Laki-laki lumpuh tersebut adalah objek kuasa nama Yesus yang menggambarkan kelemahan, kekurangan, dan yang memiliki keterbatasan sehingga memerlukan bantuan orang lain. Tetapi dia juga adalah seorang yang memiliki harapan. Jadi, kuasa nama Yesus bekerja pada orang-orang yang mengalami kelemahan, orang-orang yang memerlukan bantuan, dan orang-orang yang memiliki harapan. 3. Poin ketiga, dampak kuasa nama Yesus. Yaitu akibat dari kuasa nama Yesus yang terjadi pada diri laki-laki yang lumpuh, ialah ia dapat berjalan sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh Petrus. Bahkan bukan hanya itu saja tetapi ia juga dapat melompat-lompat, dan mengiringi Petrus serta Yohanes yang akan masuk ke Bait Allah sambil memuji Allah. Kata berjalan adalah kata kerja orang kedua tunggal present imperatif aktif yang berarti bahwa Petrus tidak hanya memerintahkan dia untuk berjalan tetapi juga berjalanlah kian kemari. Ia juga memuji Tuhan sebagai bentuk sukacita atas mujizat Tuhan yang terjadi pada dirinya. Tindakannya ini menunjukkan bahwa ia telah bersaksi. Ia bersaksi dengan dilihat oleh semua orang yang berada di sekitar situ. Jadi, dampak dari kuasa nama Yesus ialah laki-laki lumpuh itu terbebas dari kelumpuhannya, dia mengalami suatu pembebasan yang luar biasa dan dia pun juga menjadi saksi akan kuasa nama Yesus bagi orang lain. Relevansinya bagi kita sebagai orang percaya, ialah Pertama, kuasa nama Yesus masih bekerja hingga saat ini dan tentu saja juga masih bekerja dalam setiap pribadi orang percaya. Dalam menghadapi berbagai kesulitan hidup/pergumulan yang dapat membuat diri akhirnya menjadi lemah, terbatas, berkekurangan seharusnya sebagai orang yang percaya harus percaya akan kuasa nama Yesus. Untuk itu harus disadari bahwa kuasa nama Yesus itu akan bekerja apabila kita telah memiliki kedisiplinan untuk berdoa, bersekutu, dan menyembah Tuhan. Ini berarti dilakukan dengan setia, bukan hanya karena tergantung pada kegiatan ibadah yang telah terjadwalkan. Tetapi karena memang memiliki kerinduan yang besar untuk memiliki hubungan yang intim dengan Allah yaitu Tuhan Yesus Kristus. Inilah yang menjadi dasar dari kuasa nama Yesus. Kedua, dalam menghadapi pergumulan, misalnya, akan ekonomi keluarga sehingga merasa tidak mampu maka kita harus mengetahui bahwa kuasa nama Yesus bekerja pada orang-orang yang dalam keadaan seperti itu. Kuasa nama Yesus bekerja pada orang-orang yang memerlukan bantuan, yang lemah, yang terbatas, yang berkekurangan, dan yang memiliki harapan. Ini adalah objek dari kuasa nama Yesus. Ketiga, kuasa nama Yesus mampu untuk menolong kita dalam setiap pergumulan yang ada. Dengan memiliki kedispilinan rohani maka kita dapat menggunakan dan menyakini akan kuasa nama Yesus yang mampu untuk menolong. Menyadari bahwa kuasa nama Yesus dapat membebaskan kita dari kekhawatiran akan kesehatan, keluarga, sekolah, dll. Kuasa nama Yesus adalah kuasa yang memberi pembebasan dari kelemahan, keterbatasan, dan kekurangan. Dengan itu semua maka kita tentu saja sebagai rasa ungkapan sukacita dan syukur haruslah memuji Tuhan. Memuji Tuhan dengan kesungguhan hati dengan begitu orang lain pun dapat mengetahuinya dan juga dapat menjadi percaya pada Yesus. Ini berarti dampak dari kuasa nama Yesus adalah terbebas dari masalah serta ada kesaksian hidup dari pembebasan itu yang membawa orang mengenal Yesus Kristus sebagai Tuhan yang berkuasa. Kesimpulan dari teks ini ialah bahwa kuasa nama Yesus adalah nama yang memiliki kuasa oleh karena Yesus sendiri yang empunya nama adalah Tuhan yang berkuasa. Kuasa nama Yesus masihlah berlaku pada masa kini dan akan terus ada pada setiap orang percaya. Kuasa nama Yesus dapatlah dipakai oleh orang percaya. Orang percaya haruslah mengerti tentang kuasa nama Yesus yang memberi pembebasan dari kelemahan, kesusahan, dan kekhawatiran yang ada. Namun, terlebih dahulu harus mengetahui bahwa kuasa nama Yesus bekerja pada setiap orang yang lemah, kuasa nama Yesus bekerja pada orang yang memiliki kedisiplinan rohani, dan kuasa nama Yesus adalah nama yang berkuasa memberikan pembebasan dari setiap kelemahan yang akhirnya dapat menjadi kesaksian hidup dan membawa orang lain mengenal Dia sebagai Tuhan Yesus Kristus yang berkuasa. Saran yang dapat diberikan bagi setiap orang percaya, ialah Pertama, milikilah kedisiplinan rohani dengan setia bersekutu, berdoa, dan merenungkan firman-Nya setiap hari. Kedua, percaya akan kuasa nama Yesus yang memberi pembebasan pada setiap pergumulan. Ketiga, menjadi saksi bagi orang lain dengan pengalaman-pengalaman spiritual bersama Tuhan. . 289 483 102 262 119 456 300 0